28 Juni 2010

makan untuk redam emosi

- Apakah Anda sering ngemil saat stres?
Jika jawabannya iya, sebenarnya tidak ada salahnya jika Anda gemar mengudap. Namun, pilihlah jenis kudapan yang tidak banyak mengandung kalori. Buah-buahan yang dagingnya agak keras (mangga mengkal, pepaya mengkal, apel, dan pir), memerlukan pengunyahan yang lama saat dimakan sehingga dapat membantu meredam emosi dan menstabilkan gula darah, namun tetap rendah kalori.

Jangan memilih pisang lantaran buah ini mengandung jumlah energi yang lebih banyak ketimbang apel atau pepaya dalam berat yang sama. Hindari pula jenis makanan yang gurih dan manis (padat gizi), termasuk kacang-kacangan.

- Apakah Anda menyadari bahwa tujuan makan Anda adalah untuk mengembalikan mood?
Jika pekerjaan Anda membosankan dan membuat stres, lebih baik Anda mulai menyiasatinya dengan aktivitas yang benar. Mulailah menjalani strategi untuk memperbaiki mood tanpa bantuan makanan. Salah satunya dengan berolahraga. Khasiatnya bisa membangkitkan mood dan meningkatkan energi. Carilah waktu yang tepat untuk diri Anda sendiri dengan berolahraga yang teratur. Minta teman Anda untuk menggantikan pekerjaan Anda sementara waktu.

- Apakah Anda makan untuk memberi ‘hadiah’ kepada diri sendiri?
Setelah membereskan seluruh pekerjaan sehari-hari, bagi kebanyakan wanita, inilah waktu yang tepat untuk bersantai. Dalam kondisi ini, mungkin Anda menyantap segala jenis makanan yang Anda suka sebagai ‘imbalan’ atas rasa lelah yang hinggap setelah bekerja seharian.

Jika demikian, sebaiknya mulai sekarang rancanglah porsi makan Anda. Satu sendok es krim untuk tiga malam dalam seminggu sudah cukup banyak sebagai ‘hadiah’. Atau, Anda bisa mengganti makanan dengan kesenangan lain seperti berendam di air hangat, sambil membaca atau hanya memejamkan mata dengan santai. Anda pasti akan menikmatinya!

Sarah ahli gizi:
Kunci untuk menghindari makan untuk meredam emosi ini adalah dengan menyelami persoalan yang menyebabkan Anda melakukannya, kemudian berusaha mengatasi persoalan tersebut hingga tuntas. Jika hal ini sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa diubah, sebaiknya Anda mencoba berkonsultasi dengan ahli gizi dan psikolog.
sumber: vivanews
lihat juga: restaurant, restoran, cafe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar